Bermain Sambil Belajar

Pembelajaran bagi anak usia dini dilakukan dengan cara yang menyenangkan, yaitu melalui bermain. Kegiatan bermain sambil belajar memiliki banyak manfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Berikut adalah beberapa manfaat bermain bagi anak :

1. Pengenalan Perasaan
Bertujuan untuk perkembangan emosi. Melalui bermain anak dapat belajar menerima, berekspresi dan mengatasi masalah dengan cara yang positif. Selain itu memberikan kesempatan pada anak untuk mengenal diri mereka sendiri dan mengembangkan pola perilaku yang tepat.

2. Pengenalan tentang Orang Lain
Bermain memberikan jalan bagi perkembangan sosial anak ketika berbagi dengan anak lain. Dengan bermain bisa jadi sarana yang paling utama bagi pengembangan kemampuan bersosialisasi dan memperluas empati terhadap orang lain serta mengurangi sikap egosentrisme. Melalui bermain anak dapat belajar perilaku prososial seperti menunggu giliran, kerja sama, saling membantu, dan berbagi.

3. Pengenalan Berbagai Gerak
Manfaat dari pengenalan ini untuk membantu memaksimalkan perkembangan fisik. Bermain dapat memacu perkembangan perseptual motorik pada beberapa area, yaitu:
a. Koordinasi mata-tangan atau mata-kaki, seperti saat menggambar, menulis, manipulasi objek, mencari jejak secara visual, melempar, menangkap, menendang.
b. Kemampuan motorik kasar, seperti gerak tubuh ketika berjalan, melompat, berbaris, meloncat, berlari, berjingkat, berguling-guling, merayap dan merangkak.
c. Kemampuan bukan motorik kasar (statis) seperti menekuk, meraih, bergiliran, memutar, meregangkan tubuh, jongkok, duduk, berdiri, bergoyang.
d. Manajemen tubuh dan kontrol seperti menunjukkan kepekaan tubuh, kepekaan akan tempat, keseimbangan, kemampuan untuk memulai, berhenti, mengubah petunjuk.

4. Komunikasi berkembang
Bermain dapat menjadi alat untuk mempelajari kemampuan berbahasa anak. Melalui komunikasi inilah anak dapat memperluas kosakata dan mengembangkan daya penerimaan mereka. Selain itu, anak bisa berinteraksi dengan anak-anak lain dan orang dewasa pada situasi bermain spontan.

5. Keterampilan Berpikir
Bertujuan untuk mengembangkan aspek kognitif anak. Selama bermain, anak menerima pengalaman baru, memanipulasi bahan dan alat, berinteraksi dengan orang lain dan mulai merasakan dunia mereka. Dengan bermain, tentu dapat jadi sarana menyediakan kerangka kerja anak untuk mengembangkan pemahaman tentang diri mereka sendiri, orang lain, dan lingkungan.

Back to top